Tuesday, November 1, 2011

Pendidikan di negeri ini

Dengan beban yang dipanggul para siswa sekolah saat ini akan membuat mereka bungkuk lebih cepat :)

Secara harfiah,wajar juga mereka demikian. Tak hanya membawa buku,mereka juga membawa entah laptop atau sekedar ipad untuk melakuan tugas-tugas yang diberikan oleh para guru. Untungnya,teknologi sudah sangat mendukung,sehingga mereka tinggal membawa gadget-gadget tersebut dan menggunakannya sesuai dengan fungsinya.

Namun tak jarang yang menjadi semakin malas walau sudah didukung dengan teknologi2 tersebut. Tak jarang yang masih meminta bantuan orang lain untuk mengerjakan tugas2 sekolah mereka dan mereka berani untu membayar jasa tersebut.

Teknologi dan gadget yang mereka gunakan bukan barang murahdan tidak sembarangan orang yang bisa memilikinya,orang tua mereka pasti bekerja keras untuk menyediakan fasilitas-fasilitas tersebut.

Dari sisi pemerintah, mereka hanya berusaha menaikkan tingkat pendidikan negeri ini agar dapat bersaing dengan bangsa lain dan harapan mereka mungkin sangat mulia, yaitu membuat bangsa ini menjadi bangsa yang maju,teutama dalam bidang pendidikan. Yang perlu disayangkan ialah moral bangsa yang berbanding terbalik dengan harapan tersebut.

Fasilitas dan gadget pendukung yang diberikan orangtua tersebut tidak digunakan secara maksimal malah terkadang digunakan untuk keperluan yang bertolakbelakang dengan kepentingan sekolah.
Nilai posotif yang bisa diambil, para siswa saat ini mampu menjaga hubungan pertemanan dan memperluas jaringan yang dimilikinya dengan bantuan gadget2 tersebut. Mungkin dikemudian hari hal tersebut bisa berguna bagi mereka.

Kembali ke masa kini, kurikulum yang sedang berjalan saat ini,dengan segala materi dan target yang hendak dicapai, sepertinya akan menjadi sia-sia jika pemantauan terhadap berlangsungnya kurikulum tersebut tidak selaras. Kita ambil contoh kasus materi fisika atau geografi. Keduanya membutuhkan praktek disamping pendalaman konsep. Namun,seperti sepuluh tahun yang lalu, pemahaman kedua materi tersebut dilakukan secara teoritik. Sekadar hafal rumus dan memasukkan angka,bagi fisika dan hafal teori dan mampu mengerjakan soal bagi geografi. Kita ambil kasus lain, materi sejarah, sejarah yang diajarkan saat ini sudah berkembang dari sekadar masa kolonial, ORLA dan ORBA saja. Masuk materi reformasi yang bisa dibilang baru terjadi dan kebobrokan yang terjadi pasca reformasi. Begitu pula dengan sejarah dunia yang semakin mengerucut dan terpusat pada tindaktanduk satu negara adikuasa saja. Ini hanya contoh.

Bagi para siswa, materi2 lain yang diajarkan dianggap terpisah dan tidak saling berhubungan. Padaha l sebaliknya. Seakan pemahaman konsep yang mereka terima tidak saling berhubungan. Seharusnya terdapat jaringan diantara kesemua materi tersebut. Para ahli menyebutkan istilah multiple inteligence, merupakan gabungan ilmu-ilmu yang diketahui oleh seorang individu. Jika konsep ini bisa diterima, maka para siswa mampu menghubungkan ilmu yang mereka miliki dan 'beban' yang dipanggul mereka mungkin bisa berkurang sedikit.. Karena dengan menguasai konsep tersebut akan muncul kesenangan menerima ilmu baru tanpa perlu melupakan ilmu yang telah dipelajari bahkan bisa digabungkan dengan pengetahuan mendasar yang mereka miliki, yaitu agama.

Saturday, October 22, 2011

kendala sarana pikiran tak bisa melanglangbuana

karena sarana dan prasarana untuk tetap "connected" menjadi kendala bagi saya, maka buah pikiran dan butir-butir ilmu yang ada dalam otak ini hanya menjadi sebuah guratan dalam kertas kosong pada sebuah buku hitam yang saya bawa kemana-mana. ingin rasanya menjadikan guratan-guratan tulisan tersebut mejadi sebuah paket-paket data yang bisa di akses dari semua penjuru bumi ini...

sangat disayangkan karena dijaman yang katanya sudah "serba terhubungkan" masih saja banyak kendala yang menyebabkan keterbatasn akses kepada dunia maya. seharusnya, walau di dekat perkampungan sekumuh apapun, akses internet dapat disediakan. demi tujuan meningkatkan tingkat pendidikan di negeri ini yang menurut saya masih jauh dari kemampuan bersaing dengan negara lain. jikalau memang ada beberapa insan negeri yang mampu bersaing dengan masayarakat internasional, namun hanya segelintir yang dapat melakukannya. saya harap pemerataan dalam bidang teknologi dan indutri yang mampu memningkatkan tingkat pendidikan negara ini.